Makalah PPKN (Banyaknya Remaja Yang Lebih Senang Budaya Barat)
MAKALAH
Banyaknya Remaja Yang
Lebih Senang Terhadap Budaya Barat Dibanding Budaya Nasional
Diajukan untuk memenuhi tugas
PPKn Semester Genap
Disusun oleh :
Aldi Awaludin
Anri Suhendar
Bayu Rafi T.P
Dandi Muladi
Devi Suhendar
Edo Ahmad Solahudin
Guswantara Aji
Imat Hikmattullah
Iqbal Mahmudin
M. Rio Tri firnanda
Rizki Kidang Kencana Putra
Rudini
DINAS
PENDIDIKAN
SMAN 1 CIKIDANG
Alamat : Jalan pendidikan
No.35 Cikidang-Sukabumi 43367
Tlp. 0266-621215, e-mail:
smancik@yahoo.co.id
Tahun
2017
KATA
PENGANTAR
Atas rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kemauan yang
keras di sertai bantuan dari berbagai pihak maka dapatlah di susun Makalah ini dengan judul: “Banyaknya Remaja Yang Lebih Senang Terhadap Budaya Barat
Dibanding Budaya Nasional” sebagai pemahaman tambahan Dan pengumpulan
tugas mata pelajaran PPKn.
Tidak lupa kami hanturkan
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada para pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.
Sudah
tentu hasil Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat
memohon saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaannya. Semoga apa yang
dipaparkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan pada
khususnya. Dan dengan segala kritikan yang bertujuan untuk membangun dari
makalah ini penulis tetap sambut dengan hati yang ikhlas. Mudah-mudaha Allah tetap
memudahkan kita semua, dan Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Aminn….
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................
2
Daftar isi..................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………….…………………………………………….... 4
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………….. 5
Manfaat dan tujuan Penulisan……………………………………………………………… 5
Batasan Masalah………………………………………………………………………………….. 6
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Definisi
Kebudayaan……………………………………………………………………. 6
b.
Meluasnya
Budaya Asing Yang Tersebar di Indonesi……………………. 6
c.
Upaya
Mengatasi Dampak Negatif Budaya Barat………………………… 7
d.
Kebijakan
Alternatif…………………………………………………………………….. 9
e.
Kebijakan
Publik………………………………………………………………………….. 9
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………………….
11
B.
Saran…………………………………………………………………………………………..
11
Daftar pustaka………………………………………………………………………………….
12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan
keanekaragaman dan keunikannya. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
merupakan kebudayaan yang majemuk pula dan sangat kaya ragamnya. Indonesia
sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau.
Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap
budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi
saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia
malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa.
Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan Indonesia dikarenakan
proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang ikut
bercampur di dalamnya. Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi
sekarang amatlah pesat karena penemuan-penemuan baru di segala bidang.
Penemuan-penemuan baru di dunia teknologi misalnya yang di dominasikan oleh
negara-negara barat, membuat kita takjub sehingga kita hanya dapat
menggelengkan kepala serta dapat menikmati dan memakainya sebagai bangsa
Indonesia.
Selain penemuan-penemuan baru tersebut yang telah membudaya ada
juga fenomena lain di era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di
kalangan remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan barat.
Umumnya
kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan
nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para
remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini
nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh
budaya Asing yang masuk ke Negara kita.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi
muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis
antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang
karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli
terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka
Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan
kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Seni-seni lokal dan
nasional perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat.
Melalui sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi
dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya
seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal
sosial-kultural” masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan
yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :
1.
Bagaimana jalannya masalah
“Banyaknya remaja yang lebih senang terhadap budaya barat dibandingkan budaya
nasional” ?
2. Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan Negara ?
3. Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan haruskah seseorang bertanggung
jawab memecahkan masalah?
4. Adakah kebijakan tentang masalah tersebut ?
5. Adakah perbedaan pendapat, siapa organisasi yang berpihak pada
masalah ini ?
6. Pada tingkat atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung jawab
tentang masalah ini ?
7. Kebijakan alternatif yang bagaimana untuk mengatasi
permasalah ini, serta bagaimana kekurangan dan kelebihan kebijakan-kebijakannya
?
8. Kebijakan publik yang bagaimana untuk mengatasi permasalah ini,
serta bagaimana kekurangan dan kelebihan kebijakan-kebijakannya ?
9. Rencana tindakan yang mencakup langkah-langkah yang dapat diambil
agar kebijakan yang diusulkan diterima dan dilaksanakan oleh pemerintah ?
10. Tindakan yang dapat menumbuhkan dukungan individu dan kelompok
dalam masyarakat terhadap kebijakan yang diusulkan ?
11. Individu atau kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat yang
mungkin hendak mendukung rancangan kebijakan yang diusulkan dan bagaimana kalau
mendapat dukungan tersebut ?
12. Individu atau kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat
yang mungkin hendak menentang rancangan kebijakan yang diusulkan dan bagaimana
kami dapat meyakinkan mereka untuk mendukung rancangan kebijakan yang diusulkan
?
C. Manfaat dan Tujuan Penulisan
Dalam Makalah ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil seperti
memberi kesadaran kepada para remaja akan bergesernya budaya nasional dengan
budaya asing yang banyak menimbulkan dampak negatif.
Mampu menunjukan bahwa Indonesia memiliki banyak budaya yang lebih
baik dan lebih sesuai dengan idiologi kita “Pancasila” dari pada dari luar
negeri yang tidak kita filter.
Meningkatkan rasa bangga dan cinta pada kebudayaan Indonesia.
D. Batasan Masalah
v Dalam makalah ini terdapat
batasan permasalahan yang akan dipaparkan guna menghindari terjadinya perluasan
masalah, yaitu sebagai berikut:
Ø
Sejauh apa perkembangan budaya
asing di Indonesia.
Ø
Tantangan pengaruh budaya
asing ke dalam masyarakat.
Ø
Pengaruh tantangan budaya asing
terhadap budaya bangsa.
Ø
Lembaga pemerintah yang
bertanggung jawab dalam masalah ini.
Ø Cara mengatasi dan kebijakan-kebijakan yang bisa diusulkan untuk
masalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1]
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
B. Meluasnya
budaya asing yang tersebar di Indonesia
Indonesia di kenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari
situlah Indonesia memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya
tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat
ini kebudayaan Indonesia kini kian memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan
semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif
terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media
elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia sehingga
mulai merubah dan perilaku masyarakat Indonesia.
Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki
dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya,
kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup disiplin
dan profesionalitas dalan lain-lain.
Namun dalam Makalah ini lebih fokus pada dampak negatif kebudayaan
asing terhadap kebudayaan Indonesia khususnya di kalangan remaja. Dampak
negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya
kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada kecenderungan para
remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Budaya ikut-ikutan atau
latah terhadap cara berpakaian misalnya. Para remaja tidak ingin ingin
dikatakan kuno, kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala barat
karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman meski
memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh ajaran agama maupun bertentangan
dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun.
Selain cara berpakaian dan mode, pergaulan bebas dan cara
berhura-hura di kalangan remaja yang di lihat sebagi prilaku yang menyimpang
baik secara agama maupun sosial juga menjadi masalah bagi kebudayaan di
Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa
selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang
mereka miliki.
Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri
terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak
mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran
agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai
kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.
C. Upaya
Mengatasi Dampak Negatif Budaya Barat
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Barat terhadap kebudayaan
Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif
diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat
seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.
ØPeranan Pemerintah
Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai
pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan
interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun
sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, di sisi
lain ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua
kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya bagaimana pemerintah
dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas
untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya.
Kebudayaan-kebudayaan yang berkembang sesuai
dengan sukubangsa ternyata tidak dianggap serius oleh pemerintah.
Kebudayaan-kebudayaan kelompok sukubangsa minoritas tersebut telah tergantikan
oleh kebudayaan daerah dominant setempat, sehingga membuat kebudayaan kelompok
sukubangsa asli minoritas menjadi tersingkir , dan dalam masalah ini harus ada
seseorang yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah di dalam pemerintah
serta kita sebagai penerus bangsa juga ikut serta dalam menyelesaikan masalah
ini.
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui
penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum.
Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai
ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua
jam dalam se-minggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk
mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerluikan penambahan jam
pelajaran atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan
keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian
tematik menurut pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong
kreatifitas guru bidang studi. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan
sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai waktunya
kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat
memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya,
mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan
langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh
ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan
lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan
terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya
ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebuadyaannya.
ØPeranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi
keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya
budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan
para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti
Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada
pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Begitu
juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga
mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh
agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada
penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan
terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses
belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan
budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara
langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
ØPeranan orang tua dan keluarga
Peran orang tua
sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia
bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya
agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern,
seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya.
Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap,
keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.
Ø Lembaga pemerintah yang
berperan
Menteri pendidikan dan kebudayaan memiliki tugas
menyelenggarakan urusan di bidang pendiidikan dan kebudayaan yang
meliputi merumuskan menetapkan melaksanakn kebijakn di bidang pendidikan dan
kebudayaan , mengelola barang milik Negara yang menjadi tanggung jawab
kementrian pendidikan dan kebudayaan , mengawasi atas pelaksanaan tugas di
lingkungan kementrian pendidikan dan kebudayaan , melaksanakn bimbingan teknis
dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementrian pendidikan dan kebudayaan di
daerah serta melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional. Sehingga
Menteri pendidikan dan kebudayaan memiliki peran besar dala masalah ini.
D. Kebijakan
alternatif
Kebijakan yang di himpun
1. Di butuhkan kebijakan yang bisa mengalihkan budaya-budaya yang
menarik perhatian para remaja di Indonesia sehingga para remaja Indonesia
mencintai budaya sendiri. Seperti misalnya permasalahan dalam
informasi-informasi yang di dapat kebanyakan adalah informasi yang berasal dari
luar Indonesia yang belum tentu itu baik untuk budaya Indonesia. Dalam
penerimaan Informasi terlalu banyak dalam stasiun-stasiun Televisi yang
mengungkapkan budaya-budaya di luar Indonesia misalnya Bollystarvaganza dan
banyak drama korea yang di tayangkan di banyak stasiun tv Indonesia .
Kebijakan
“Setiap stasiun televisi di wajibkan memfilter semua hal sebelum di tayangkan
di televise dan dimungkinkan dengan televisi bisa meningkatkankecintaan budaya
Indonesia”
2.
Kebijakan memakai batik akan
meningkatkan rasa cinta kita terhadap kebudayaan Indonesia karena batik
merupakan icon Indonesia , dengan kebijakan memakai batik maka akan mengurangi
pengaruh trend pakaian dari luar negeri .
3. Mengkolaborasi kebiasaan para remaja yang menggunakan teknologi
terkini dengan kebudayaan Indonesia , misalnya game-game diisi dengan
tokoh-tokoh pewayangan
3. Mengadakan pameran yang menampilkan hasil kebudayaan Indonesia ,
sehingga dapat menambah pengetahuan remaja akan kayanya budaya Indonesia.
Ø Keuntungan
dan kerugian kebijakan
1. Keuntungannya akan banyak budaya Indonesia yang ditampilkan di tv
sehingga meningkatkan pengetahuan , wawasan kecintaan budaya Indonesia di
kalangan remaja , dan mengalihkan minat remaja dari kebudayaan asing menuju
kebudayaan Indonesia . sedangkan kerugiannya mungkin banyak stasiun tv
mengalami penurunan penggemar penonton tv.
2. Keuntungan dari kebijakan ini banyak antara lain , meningkatkan
kecintaan budaya Indonesia , pengusaha batik Indonesia mampu berkembang pesat
dan mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri sehingga meningkatkan
nilai eksport dan mengurangi nilai import , dengan banyaknya yang memakai batik
maka batik akan menjadi trend berpakaian remaja sehingga meningkatkan
style batik , tidak ada kerugian jika menetapkan kebijakan ini .
3. Keuntungan tokoh-tokoh pewayangan yang sudah lama dilupakan dapat
terkenal kembali , kebudayaanmuncul dan berkembang kembali ,dapat
meningkatkan rasa kecintaan dan pengetahuan akan tokoh-tokoh pewayangan ,
perusahaan yang memproduksikan game juga akan mendapat keuntungan . tidak ada
kerugian dari kebijakan ini
4. Keuntungan menambah pengetahuan akan budaya Indonesia , tidak ada
kerugian dari kebijakan ini
E. KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan yang dapat mengatasi
masalah
1. Di butuhkan kebijakan yang bisa mengalihkan budaya-budaya yang
menarik perhatian para remaja di Indonesia sehingga para remaja Indonesia
mencintai budaya sendiri. Seperti misalnya permasalahan dalam
informasi-informasi yang di dapat kebanyakan adalah informasi yang berasal dari
luar Indonesia yang belum tentu itu baik untuk budaya Indonesia. Dalam
penerimaan Informasi terlalu banyak dalam stasiun-stasiun Televisi yang
mengungkapkan budaya-budaya di luar Indonesia misalnya Bollystarvaganza dan
banyak drama korea yang di tayangkan di banyak stasiun tv Indonesia .Kebijakan
“Setiap stasiun televisi di wajibkan memfilter semua hal sebelum di tayangkan
di televise dan dimungkinkan dengan televisi bisa meningkatkankecintaan budaya
Indonesia.
2. Menetapkan kebijakan satu hari menggunakan bahasa karma inggil di
setiap sekolah,hingga mampu mengadakan lomba bahasa jawa di tingkat provinsi .
3. Setiap satu tahun sekali harus mau mengadakan festival yang mampu
menampilkan kebudayaan daerah masing-masing yang memberi manfaat dan
pembelajaran pada remaja –remaja dan diharapkan remaja ikut serta dalam
festival.
Ø Keuntungan dan kerugian dari kebijakan
1. Keuntungannya akan banyak budaya Indonesia yang ditampilkan di tv
sehingga meningkatkan pengetahuan , wawasan kecintaan budaya Indonesia di
kalangan remaja , dan mengalihkan minat remaja dari kebudayaan asing menuju
kebudayaan Indonesia . sedangkan kerugiannya mungkin banyak stasiun tv
mengalami penurunan penggemar penonton tv
2. Tidak ada kerugiansedikitpun tetapi banyak keuntungan
3. Keuntungan nya akan mendapatkan pengetahuan akan budaya
Indonesia,kerugianya mengeluarkan dana yang begitu besar.
Ø Kebaikan tidak melanggar
peraturan perundang undangan kebikan-kebikajan tersebut tidak melanggar
peraturan perundang-undangan karena tidak merugikan siapapun dan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas para remaja akan pengetahuan budaya Indonesia .
Ø Tingkat atau lembaga pemerintah
mana yang harus bertanggung jawab.
1. Kebijakan tersebut masih di tingkat daerah yang bertanggung jawab
adalah semua lembaga di daerah bekerja sama mewujudkan kebijakan tersebut.
Rencana
tindakan yang mencakup langkah-langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang
diusulkan diterima dan dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini berupa penejelasan
tentang:
Ø Cara agar dapat menumbuhkan
dukungan pada individu dan kelompok dalam masyarakat terhadap rancangan
tindakan yang di usulkan.
1. Bergabung dengan organisasi-organisasi di masyarakat sehingga
dapat mengusulkan kebijakan-kebijakan tersebut agar dapat dilaksanakan
2. Promosi kebudayaan agar menarik perhatian ( membuat brosur ,
mempublikasikan dengan media massa dan social media )
3. Mencari sponsor
Ø Deskripsi tentang
individu atau kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat yang mungkin
hendak mendukung rancangan tindakan kelas dan bagaimana kalau dapat memperoleh
dukungan tersebut.
1. Yang mungkin menerima dan berpengaruh adalah kepala daerah yang
berkaitan dalam tindakan kelas
2. Pihak polisi juga berpengaruh karena setiap kegiatan di daerah
harus meminta izin pada pihak polisi
Ø Menggambarkan pula kelompok di
masyarakat yang mungkin menentang rancangan tindakan dan bagaimana kalian dapat
meyakinkan merka untuk mendukung rencana tindakan
1. Mungkin yang menolak adalah orang yang sibuk dengan urusannya sendiri
2. Orang yang egois
3. Masyarakat yang sudah terpengaruh dengan kebudayaan asing
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengaruh-pengaruh kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia
khususnya terhadap kehidupan, kebudayaan dan alam fikiran di kalangan remaja
yang dapat merusak ekosistem generasi muda ke depannya.
Dalam masalah ini dibutuhkan filter yang baik dari Ideologi kita
dan norma-norma yang diajarkan di lingkungan kita.
Budaya
orang lain belum tentu sesuai dengan budaya kita dan budaya Indonesia lebih
baik dari budaya asing, maka dari itu kita harus meilih dan memilah antara
budaya Indonesia dan budaya asing yang baik untuk kita.
B. Saran
Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif
terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan
adat kebiasaan di negrinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan
melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki
semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/macam-macam-kebudayaan.htm
diakses 14 November 2013
http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asing-terhadap.html
diakses 14 November 2013
http://ethernalris.blogspot.com/2013/03/pengaruh-budaya-asing-terhadap-budaya.html
diakses 14 November 2013
Komentar
Posting Komentar