Makalah Analisis Film Di Timur Matahari

ANALISIS FILM DI TIMUR MATAHARI Teruntuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Dari Bu Anna Devara DISUSUN OLEH  AYI KURNIAWAN  FEBBI AGUSTRIANIPUTRI  IQBAL MAHMUDIN  MERIANA AGUSTIARAHMAH  PUTRI APRILIA  RANDI MEILANDI MUHAR PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWABARAT DINAS PENIDIDIKAN SMAN 1 CIKIDNG 2017 Kata pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, demi memenuhi tugas dari bu andev, tentang menganalisis sebuah film. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang menganalisis film ditimur matahari ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Cikidang, Maret 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1-2 1.2 TUJUAN 2 1.3 RUMUSAN MASALAH 2 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 JENIS-JENIS FILM 3 2.2 UNSUR INTRINSIK 3 2.2.1 Tema 3 2.2.2 Tokoh 3-4 2.2.3 Penokohan 4-5 2.2.4 Latar 6-7 2.2.5 Alur 7 2.2.6 Gaya bahasa 7 2.2.7 Sudut pandang 7-8 2.2.8 Amanat 8-9 2.3 UNSUR EKSTRINSIK 9 2.3.1 Unsur budaya 9 2.3.2 Unsur agama 9 2.3.3 Unsur sosial 9 2.4 SINOPSIS FILM 9-10 2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FILM 10 2.5.1 Kelebihan film 10 2.5.2 Kekurangan film 10 2.6 MANFAAT FILM 10 BAB 3 PENUTUP 3.1 SIMPULAN 11 3.2 SARAN 11 DAFTAR PUSTAKA 12 LAMPIRAN 12-13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengertian Film Menurut Para Ahli Film Menurut Marcel Danesi, (2010: 134) film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Sedangkan menurut Himawan Pratista, (2008: 1) sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif dan setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu, serta lainnya-lainnya. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan. Aspek kausalitas bersama unsur ruang dan waktu merupakan elemen-elemen pokok pembentuk suatu narasi. Michael Rabiger menggambarkan hal yang serupa tentang film. Setiap film bersifat menarik dan menghibur, serta membuat para audiens berpikir. Setiap hasil karya yang ada bersifat unik dan menarik sehingga ada banyak cara yang dapat digunakan dalam suatu film dokumenter untuk menyampaikan ide-ide tentang dunia nyata (Rabiger, 2009:8). Menurut Palapah dan Syamsudin (1986: 114) mendefinisikan film sebagai “salah satu media yang berkarakteristik masal, yang merupakan kombinasi antara gambar-gambar bergerak dan perkataan”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian film adalah merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Resensi Film Di Timur Matahari Judul Film : Di Timur Matahari Penulis Naskah : Jeremias Nyangoen Sutradara : Ari Sihasale Produser : Ari Sihasale Tahun Rilis :14 Juni 2012 Durasi : 110 Menit Jenis : Drama Jeremias Nyangoen adalah aktor Indonesia lahir diPontianak, 29 Juni 1968. Ia cukup dikenal dengan memerankan Sumanto dalam film "Kanibal - Sumanto" pada tahun 2004. Mazmur, Thomas, Yokim, Agnes, dan Suryani merupakan anak-anak di Lanny Jaya, Papua, yang hari-harinya selalu menanti sosok guru. Karena pahlawan tanpa tanda jasa itu tak kunjung datang, mereka pun menghabiskan waktu dengan main bola, menyanyi, sampai mencari kerja. Keceriaan mereka harus terusik oleh konflik antar suku yang terjadi. Karena uang palsu yang didapat dari warga kampung sebelah, Blasius, ayah Mazmur, memukul seseorang sampai berdarah. Di tengah jalan, mendadak Blasius dihadang dua orang dengan busur di tangan mereka. Di depan mata Mazmur, mereka memanah Blasius sampai ia meninggal. Konflik memanas. Alex, salah satu adik Blasius, ingin membalas dendam dengan mengobarkan bendera perang. Di belakang Michael, Pendeta Samuel, Bu Dokter, dan Ucok turut mendukung perdamaian itu. Prinsip yang sangat bertolak belakang dengan Alex. “Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi,” kata Alex tegas. Menyelamatkan harga diri, bagi Alex, lebih penting dari nyawa sendiri. Yang juga dibalas ketegasan dari seorang dokter, “Jangan pernah suruh saya mengobati orang-orang yang terluka karena perang,” ujar Bu Dokter sebagai bentuk protesnya terhadap perang. Setelah Blasius, papa Agnes bernama Joseph juga meninggal. Puncaknya, Alex yang juga papa Thomas, turut menjadi korban. Tak tahan dengan kemelut permasalahan antar orang dewasa yang membelit mereka, anak-anak pun akhirnya bersuara. Meneriakkan keinginan polos mereka di antara dua suku yang tengah berperang, yakni kedamaian. Dan nyanyian tulus mereka itulah yang mampu meluluhkan senjata orang-orang dewasa yang selama ini terangkat tinggi-tinggi untuk saling melawan. Perubahan yang dibawa Mazmur dan kawan-kawan melalui nyanyian serta prinsip kedamaian mereka, membuat orang-orang akhirnya mau bergandengan tangan. Sekelumit potret kehidupan di Papua itu direkam oleh Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen dalam film Di Timur Matahari. Sebenarnya, Papua hanya satu contoh kecil tentang kejamnya perilaku orang dewasa yang kadang berkonflik tanpa memedulikan anak-anak. Dialog-dialognya terasa wajar dan sangat hidup. Film inibukan hanya menyuguhkan keindahan alam Papua, tetapi juga banyak pelajaran kemanusiaan yang dapat diambil hikmahnya. Film yang berjudul Di Timur Matahari ini menggunakan alur campuran sehingga alur ceritanya kadang sulit dipahami. Film ini mengandung pesan pendidikan tetapi hanya pada awal cerita saja, karakter anak-anak hanya difokuskan ke karakter Mazmur. Film ini dapat memberikan motivasi kepada anak-anak yang malas belajar, karena dalam film tersebut menggambarkan semangat belajar anak-anak di Papua yang begitu lama menunggu kehadiran seorang guru. 1.2 TUJUAN FILM 1. Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia 2. Mendeskripsikan isi dan substansi film Di Timur Matahari 3. Menambah wawasan dalam dunia perfilman 1.3 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana unsur instrinsik yang terdapat pada film Di Timur Matahari ? 2. Bagaimana unsur ekstrinsik yang terdapat pada film Di Timur Matahari? 3. Bagaimana sinopsis film Di Timur Matahari? 4. Apa kelebihan dan kekurangan dari film Di Timur Matahari? BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 JENIS JENIS FILM Menurut Danesi (2010: 134), film memiliki tiga kategori utama, yaitu: film fitur, film animasi, dan dokumentasi. Film fitur merupakan karya fiksi yang strukturnya selalu berupa narasi. Film animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptakan ilusi gerakan dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi. Film dokumentasi merupakan karya film nonfiksi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata yang terjadi di masyarakat dan setiap individu di dalamya menggambarkan perasaannya dan pengalaman dalam situasi yang apa adanya, tanpa persiapan, dan langsung pada kamera atau pewawancara. Pembagian film secara umum menurut Prastisa (2008: 4), ada tiga jenis film, yakni: dokumenter, fiksi, dan eksperimental. Film fiksi memiliki struktur naratif (cerita) yang jelas sementara film dokumenter dan eksperimental tidak memiliki struktur naratif. Secara konsep, film dokumenter memiliki konsep realism (nyata) yaitu sebuah konsep yang berlawanan dengan film eksperimental yang memiliki konsep formalism (abstrak). Film fiksi juga dapat dipengaruhi oleh film dokumenter atau film eksperimental baik secara naratif maupun sinematik (Prastisa). 2.2 UNSUR INTRINSIK 2.2.1 TEMA Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Tema pada fim ini adalah kemanusiaan dan pendidikan, karena terdapat niai nilai sosial dan pendidikan. 2.2.2 TOKOH Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita (Aminuddin dalam Nurgiyantoro, 1995:79). Tokoh cerita menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2000:165) adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan sudut mana penamaan itu dilakukan. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis penamaan sekaligus (Nurgiyantoro, 2002:176). Aminuddin (dalam Nurgiyantoro, 1995:79-80) menyatakan terdapat dua macam tokoh dalam suatu cerita, yaitu : a. Tokoh utama Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Bahkan pada novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan. b. Tokoh pembantu Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama. Berdasarkan perannya dalam sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi 2, yaitu: • Tokoh protagonis Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero, yaitu tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro, 2002:178). • Tokoh antagonis Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis. Pemeran: 1. Simson Sikoway (Mazmur) 2. Frisca Waromi (Suryani) 3. Maria Resubun (Agnes) 4. Razz Manobi (Yokim) 5. Yullex Sawaki (Jollex) 6. Abetnego Yogibalom (Thomas) 7. Laura Basuki (Vina) 8. Lucky Martin (Nyong) 9. Lukman Sardi (Samuel) 10. Michael Idol (Michael) 11. Putri Nere (Elsye) 12. Ringgo Agus Rahman (Ucok) 13. Ririn Ekawati (Dr. Fatimah) 14. Blusisus (bapak mazmur) 15. Alex (saudara michael) 2.2.3 PENOKOHAN 1. MAZMUR • Kepemiminan: terdapat pada adegan ketika memberitahukan kepada temannya jika guru pengganti belum datang dengan dialog “teman-teman guru pengganti belum datang, mari kita belajar bernyanyi saja” (00:01:40) • Takut oleh jarum suntik : terdapat pada adegan saat akan di suntik oleh Dr.Fatimah dia merengek ketakutan (00:18:11) • Pemberani : terdapat pada adegan ketika mendamaikan orang-orang yang berselisih dengan bernyanyi bersama teman-temannya (01:40:43) 2. THOMAS • Suka bercanda : terdapat pada adegan saat menjawab pertanyaan berhitung dari Dr.Fatimah dengan nyeleneh (00:29:00) • Suka makan : terdapa padaadegan ketika mendapat buah dari Mama yang diberikan kepada Mazmur dia justru merebutnya (00:30:38) • Pemberani : terdapat padaadegan ketika mendamaikan orangorang yang berselisih degan bernyanyi bersama Mazmur dan teman-temannya (01:40:43) 3. VINA • Sukar beradaptasi : terdapat pada adegan saat dia di kampung, dia sulit tertidur (00:55:24) dan saat dia menolak dengan baik masakan yang diberikan Mama di kampung (00:59:08) • Baik Hati : terdapat pada adegan saat dia membelikan bahan pokok untuk Mazmur dan wargakampung (01:00:11) 4. MICHAEL • Dewasa : terdapat pada adegan saat dia mencoba menentang pendapat adiknya Alex untuk balas dendam dengan dialog “Saya mengerti Alex, saya juga bicara bukan untuk melawan adat, yang baik kita pertahankan tapi jika yang tidak cocok harus berani kita rubah” (00:54:58) • Teguh pendirian : terdapat pada adegan ketika dia tetap pada pendiriannya untuk tidak membalas dendam akan kematian kakaknya Blusius dengan dialog “Saya sudah bicara sama teteh , saya sudah bicara dengan yang lainnya dan mereka setuju , besok kaka Blus dikuburkan dan tidak ada balas dendam” (00:52:30) 5. PENDETA SAMUEL • Bijaksana : terdapat pada adegan ketika melihat Alex dan Blus sedang membicarakan tentang burung merpati yang tidak pernah ingkar janji dengan dialog “Alex, Blus merpati bisa ingkar janji, tetapi roh kudus tidak pernah ingkar janji” (00:22:53) • Peduli terhadap sesama : terdapat pada adegan ketika menasehati warga kampung yang menjual handphone rusak yang di dalamnya terdapat gambar yang tidak baiknya dengan harga yang mahal dengan dialog “Saya mohon tolng jangan rusak anak-anak kampung ini’ (00:39:50) 6. NYONG • Pelit : terdapat pada adegan ketika dia tidak membolehkan Mazmur melihat handphonenya, dengan alasan menakuti Mazmur dengan dialog “Euh! Ada gambar hantu, huah huah huah hantu makan anak kecil” (00:15:09) • Nakal : terdapat pada adegan ketika Pak Pendeta ingin melihat handphonenya, dia tidak memperbolehkan karena di handphonenya ada gambar tidak baik dengan dialog “Jangan bapak ini gambar tidak baik bapak, maafkan saya” (00:37:57) • Patuh : terdaat pada adegan ketika dia mempunyai gambar tidak baik dia merasa menyesal dan meminta maaf kepada pendeta Samuel dan tidak akan mengulanginya lagi (00:37:55) • Rajin menabung : terdat pada adegan ketik Pak pendeta bertanya tentang handphone nya dengn dialog “saya punya tabungan bapak” (00:37:16) 7. MAMA ELSYE (MAMA NYA MAZMUR) • Perhatian : terdapat pada adegan ketika melihat Mazmur berlari-lari dan dia memperingatkan agar Mazmur erhati-hati dengan dialog “Hey Mazmur mau kemana itu hai-hati kah” (00:04:37) • Bjaksana : terdapat pada adegan keika ia sedang menasehati Mazmur dengan dialog “Tuhan ciptakan kopo angan bukan untu berbuat jahat, tapi untuk menolong orang lain” (00:25:42) 8. DOKTER FATIMAH • Baik hati dan penyemngat : terdapat pada adegan ketika dia akan menyuntik Mazmur, tetapi Mazmur sangat ketakutan, lalu dia menyemangati Mazmur agar tidak ketakutan dengan dialog “Kenapa takut Mazmur, eh jangan takut, tidak apa-apa biar sehat toh” (00:18:00) 9. BANG UCOK • Bertanggung jawab : terdapat padaadegan keika dia idak sengaja menabrak Mazmur, lalu dia bersedia untuk membayar biaya pengobatan Mazmur dengan dialog “Saya minta maaf atas kejadian ini bapak, semua biaya pengobatan biar saya yang tanggung” (00:10:25) 10. SURYANI • Pemberani : terdapat padaadegan ketika menentang Dr.Fatimah yang tidak mau mengobati orang yang terluka karena akibat dari perselisihan (01:37:07) • Penyayang : terdapat pada adegan ketika bapaknya tertembak panah dia menangis lalu berkata “Ibu dokter tolong lah bapak, bapak jangan pergi bapak, bapak” (01:35:00) 11. AGNES • Semangat belajar : terdapat pada adegan ketika dia meminta di ajari kepada Pak Pendeta Samuel (00:34:14) 12. YOKIM • Berkenginan tinggi : terdapat pada adegan ketika dia ngin menjadi pendeta dengan memakai celana Pak Pendeta tanpa dorongan orangtuana dan merupakan keingnan dirinya sendiri (00:36:22) 13. BLUSIUS (BAPAKNYA MAZMUR) • Kasar dan bermain tangan : terdapat pada adegan ketika dia memukul Mama Elsye (00:25:15) dan pada saat memukul orang yang menipunya (00:44:40) 14. ALEX • Keras kepala : terdapat pada adegan ketika dia tetap pada pendirinnya untuk membalas dendam meskipun telah dilarang oleh kakaknya dengan dialog “Ini masalah adat, tidak boleh ada yang ikut campur” (00:51:54) 15. BANG JOLLEX • Sangat perhatian : terdapat padaadegan ketika dia tidak memperbolehkan Mazmur dan teman-temannya ingn bekerja dengan dialog “Minta kerjaan? Tidak-tidak kamu harus belajar” (00:31:33) 2.2.4 LATAR Pengertian Latar 1. Tempat waktu ataupun suasana terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut. 2. Sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. (Abrams, 1981:175). 3. Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita. Macam-macam Latar 1. Latar Tempat Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita. Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat yang bersangkutan, hingga pembaca (terutama yang mengenal tempat tersebut) menjadi tidak yakin dengan apa yang kita sampaikan. 2. Latar Waktu Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan 3. Latar Sosial Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya, dan sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana latar tempat, sebab hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh dalam cerita. 4. Latar Emosional Latar emosional lebih sering muncul saat membangun konflik, hingga ia memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah cerita. Ada cerita yang secara keseluruhan hanya bercerita tentang konflik emosi seorang tokoh, hingga latar cerita pun total berupa emosi. Latar emosi ini biasanya terbaca melalui dialog-dialog, perenungan dan kecamuk perasaan si Tokoh. Pada film ini terdapat : 1. Latar Tempat • Lapangan • Di ruang kelas • Rumah honai Mazmur • Rumah honai Pak Pendeta Samuel • Tempat kerja Bang Ucok • Gereja • Di dalam mobil • Rumah sakit sederhana • Rumah Michael dan Vina 2. Latar Waktu • Pagi • Siang • Sore • Malam 3. Latar Suasana • Gembira • Berduka • Menegangkan • Menyedihkan • Terharu • Bangga 2.2.5 ALUR Alur adalah rangkaian peristiwa yang dijalin untuk menggerakkan jalan cerita. Jenis-jenis alur yaitu sebagai berikut! a. Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis). b. Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya. c. Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang dijalin untuk menggerakkan cerita. Alur yang terdapat dalam film ini adalah alur campuran, yang dimana adanya perpaduan antara alur maju dan alur mundur. 2.2.6 GAYA BAHASA Gaya bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang cerita mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu. Gaya bahasa pada film ini adalah: Sinisme : Mahal banget, wajar saja kalau mereka ( rakyat Papua) minta merdeka Tautologi : Janganlah mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu 2.2.7 SUDUT PANDANG Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita menempatkan dirinya pada cerita, atau dari sudut mana penulis cerita memandang cerita yang dibuatnya. Sudut pandang dapat dikatakan juga sebagai suatu teknik ataupun siasat yang disengaja dilakukan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Oleh karena itu sudut pandang dapat mempengaruhi penyajian suatu cerita dan alurnya. Sudut pandang umumnya dibagi kedalam 4 jenis, diantaranya sebagai berikut ini: 1. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, sudut pandang ini umumnya menggunakan kata ganti seperti Aku ataupun Saya pada tokoh utama cerita. Dalam sudut pandang ini penulis atau pembuat cerita seolah-olah terlibat dalam ceritanya dan dia sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita. Contohnya: Pagi hari aku bangun dari tidur panjang yang telah melelapakanku, aku bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi sebelum berangkat ke sekolah. Setelah itu aku membereskan tempat tidur dan sarapan pagi terlebih dahulu, lalu setelah selesai sarapan barulah aku berangkat ke sekolah dan berpamaitan kepada orang tua. 2. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan Yang kedua yaitu orang pertama sebagai pelaku sampingan, maksudnya dalam sudut pandang ini seolah-olah si tokoh utama yang bercerita, akan tetapi posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama. Contohnya: Aku bangga melihat Agus teman baik ku, dia sangat cerdas dalam berbagai mata pelajaran di sekolah. Terkadang aku merasa iri padanya, karena dia lebih pintar dari pada aku, akan tetapi dia selalu membantuku jika aku dalam kesulitan dan dia selalu menemaniku saat bermain. 3. Sudut pandang orang ketiga serba tahu Yang ketiga yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu, pada sudut pandang ini umumnya menggunakan kata ganti seperti ia, dia atau nama dari pelaku yang ada dalam cerita yang dibuat oleh penulis. Contohnya: sudah satu bulan ini aku sering melihat dia menunggu bus di bangku pinggir jalan itu, tapi belum satu kalipun dia terlihat menunggu bus bersama temannya. Apa mungkin dia tidak memiliki teman baik? Ataukah dia seorang penyendiri? 4. Sudut pandang orang ketiga pengamat Dalam sudut pandang ini maksudnya kata “dia” sangat terbatas. Penulis cerita menggambarkan apa yang dilihat, didengar, yang dialami dan yang dirasakan oleh tokoh utama dalam cerita, akan tetapi hal tersebut sangat terbatas hanya pada seorang tokoh saja. Tokoh yang ada dalam cerita mungkin cukup banyak tetapi mereka tidak diberikan kesempatan yang lebih untuk menunjukan sosok yang sebenarnya, jadi hanya tokoh utama saja yang menunjukan sosok yang sebenarnya. Contohnya: Datang seorang siswa baru berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya yang tampan membuat semua siswi di kelas tersebut terdiam. Tiba-tiba siswa baru tersebut tersenyum dan membuat semua siswi di kelas menjerit histeris, karena tidak menyangka senyum siswa baru itu sangat mempesona. Film ini memggunakan sudut pandang orangpertama sebagai pelaku utama, karen tokoh utama mengunakan kata “saya” 2.2.8 AMANAT Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca berupa nilai- nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan. Penyampaian pesan selalu didasarkan tema dan tujuan yang telah ditetapkan penulis pada saat menyusun rancangan cerita. Pesan atau amanat dalam sebuah tulisan tidak selalu tersurat (jelas), tapi bisa juga tersirat (tersembunyi). Amanat tersurat adalah amanat yang dijelaskan dalam kata-kata sebuah tulisan. Sedangkan, amanat tersirat adalah amanat yang tidak dijelaskan secara tertulis, tetapi dapat diketahui pembaca melalui alur cerita dalam tulisan. Dalam pandangan saya film ini membawa beberapa pesan : 1. Film ini mengkritisi tentang jomplangnya jumlah guru yang ada di wilayah lain terutama di pulau Jawa dengan yang terjadi di Papua. Kalau di pulau Jawa kita sama-sama maklum kalau di pulau kecil nan padat ini sarjana-sarjana nganggur bertebaran di mana-mana. Mereka tidak punya pekerjaan karena saking banyaknya calon-calon guru yang tidak tertampung. Sementara di Papua sana justru kekurangan guru. Hal ini digambarkan secara apik di film ini dengan gambaran satu sekolah punya satu orang guru yang tidak datang-datang karena alasan tertentu, sehingga yang dilakukan anak-anak adalah bermain bola di dalam kelas. 2. Di film ini tergambar kesenjangan ekonomi yang sangat jauh kalau dibandingkan dengan masyarakat di daerah lain. Di satu sisi penghasilan harian mereka begitu kecil, sementara harga-harga lebih mahal dibandingkan dengan harga barang di daerah lainnya. 3. Mereka yang pendidikannya rendah di Papua sana dijadikan alat pemerasan dan dibohongi oleh mereka yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan lebih banyak. 4. Pesan perdamaian tergambar jelas ketika Sang Pendeta (Lukman Sardi) berpesan: Pakai baju (lengkap) atau tidak (pakai koteka dll.) itu belum menggambarkan kita primitif atau tidak primitif. Tapi kalau kita saling berperang dan bertikai itu jelas cara-cara primitif. 5. Film ini juga berpesan bahwa memaafkan itu lebih baik daripada bertikai yang tidak akan menguntungkan baik bagi pihak yang "menang" ataupun "kalah". Seperti pribahasa "Menang jadi arang, kalah jadi abu". 6. Pada tayangan terakhir sebelum film ini selesai ada tanyangn yang membawa pesan kuat. Digambarkan ada seorang anak kecil tak berbaju denga ingus di hidungnya yang mengambil bendera merah putih kecil sambil dikibas-kibaskan. Tentu pesannya adalah: Siapapun kita, mari saling bermaafan, lupakan konflik-konflik yang ada dan tetaplah saling bergandengan tangan dan bersatu di bawah panji Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 2.3 UNSUR EKSTRINSIK. 2.3.1 UNSUR BUDAYA Di film ini terlihat jelas unsur budaya yang terlihat, contohnya seperti mereka masih mempertahankan adat leluhur dengan memotong jari telunjuk jika ada sanak saudara yang meninggal, terutama suami nya atau istrinya, dan juga pada saat melanggar tata tertib disana mereka dikenakan denda adat yang jumlahnya kurang lebih sekitar Rp 30.000.000 2.3.2 UNSUR RELIGIUS (AGAMA) Di film ini tergambar unsur religius yang kental dengan adanya tokoh pendeta, mereka menganut agama kristiani, dan mereka terlihat sangat rajin beribadah , dan disana dijelaskan satu ayat yang terdapat dalam kitab Injil. 2.3.3 UNSUR SOSIAL Di film ini dgambarkan jika ada di antara anggota suku mereka memiliki masalah, maka masalah itu pun menjadi masalah bersama-sama, dan disini terlihat bagaimana mereka saling tolong menolong, dan pergi ke pasar bersama setiap pagi. 2.4 SINOPSIS FILM DI TIMUR MATAHARI. Pagi itu seperti pagi hari biasanya... Matahari terbit di timur menyinari pulau ini... Papua, pulau paling timur dari Indonesia, dimana cahaya matahari selalu meneranginya terlebih dahulu... Namun, tidak bagi Mazmur, Thomas dan teman-temannya. Pagi itu mereka masih menunggu kedatangan cahaya itu, cahaya yang akan menerangi mereka dari gelapnya kebodohan... Tapi seperti hari-hari yang telah berlalu cahaya itu tak kunjung datang... GURU! Mazmur setiap hari selalu menunggu kedatangan guru pengganti di sebuah lapangan terbang tua, satu-satunya penghubung kampung itu dari kehidupan diluar sana, kampung mereka berada di daerah pegunungan tengah Papua, daerah yang cukup sulit untuk dijangkau. Pagi itu ia memandang penuh harap kelangit, semoga hari itu ada pesawat yang datang dan membawa guru pengganti karena sudah 6 bulan tak ada guru yang mengajar, setelah Mazmur melempar pandangannya kepada Bapak Yakob, seorang pria berumur yang masih menjaga tradisi, dan dari Bapak Yakob, Mazmur tahu guru tidak juga datang... Diapun berlari kesekolah dan memberi kabar kepada teman-temannya, Thomas, Yokim,Agnes dan Suryani yang dengan setia selalu menunggu kabar itu..."Guru pengganti belum datang, kita menyanyi saja"... Kembali kalimat itu yang keluar dari mulut Mazmur... Karena guru tidak pernah datang akhirnya ke lima anak ini mencari pelajaran di alam dan lingkungan sekitar... Lewat pendeta Samuel, ibu dokter Fatimah, om Ucok dan om Jolex mereka mendapatkan banyak pengetahuan Namun sebuah kejadian mengubah semua itu, Ayah Mazmur terbunuh oleh Joseph, ayah dari Agnes, dan paman dari Yokim dan Suryani... Pertikaian antar kampung tak bisa dihindari. Kabar kematian Blasius ayah Mazmur sampai kepada Michael, adik dari Blasius yang sejak kecil diambil oleh mama Jawa yang tinggal dan belajar di Jakarta, Michael terpukul mendengar itu, bersama Vina istrinya, dia memutuskan untuk kembali ke Papua dan mencoba menyelesaikan permasalahan ini... Namun tidak segampang yang dipikirkannya, karena adik bungsunya Alex menentang semua pemikiran modern dari Michael. Perang! Itu jalan satu-satunya bagi Alex untuk membalas kematian Blasius. Orang dewasa bisa saja bertikai, namun tidak bagi Mazmur, Thomas dan ketiga sahabatnya, walaupun kampung mereka bermusuhan, ayah Mazmur terbunuh oleh ayah Agnes, tapi mereka tetap berkawan dan berusah mendamaikan kedua kampung ini... Sanggupkah suara anak-anak ini mendamaikan konflik yang semakin memanas? Dan akankah guru yang dinanti datang. 2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FILM DI TIMUR MATAHARI. 2.5.1 KELEBIHAN FILM DI TIMUR MATAHARI Mempunyai banyak sentilan untuk kita, terutama pemerintah. Jangan sepenuhnya salahkan rakyat Papua. Ketika beberapa darinya meminta merdeka. Memisahkan diri dari Indonesia. Siapa yang tak marah, hidup bergelimangan kekayaan alam, tapi selalu saja tertinggal. Dianaktirikan oleh pemerintah sendiri. Harga kebutuhan pokok, selangit. Guru pengganti pun tak ada. Sebenarnya tuntutan rakyat Papua tak banyak. Mereka hanya ingin hidup layak. Juga pendiidikan yang memadai. Itu saja. Sederhana sekali. Menampilkan suasana pedalaman Papua, apa adanya. Sehingga mampu mengundang rasa simpati kita, masih ada anak Indonesia seperti Mazmur. Hidup terbelakang, di daerah pedalaman. Tapi punya semangat yang luar biasa, untuk hidup dan mengecap pendidikan. Walaupun sampai di akhir cerita, guru pengganti tak juga datang-datang. Juga mampu membuncahkan rasa kagum. Di Timur Matahari, menampilkan pemandangan alam Papua yang tiada dua. Ada padang rumput yang terhampar begitu luas. Laksana bentangan permadani hijau. Diselingi satu dua batu-batu besar. Tempat Mazmur dan Thomas, biasa melepaskan merpati jantan. Di biarkan terbang, untuk mencari sang betina. Ada juga gunung-gunung yang menjulang tinggi. Juga lembah-lembah yang ditumbuhi segala macam pepohonan. 2.5.2 KEKURANGAN FILM DI TIMUR MATAHARI Memiliki bahasa yang baku, sehingga film ini sulit dimenegerti untuk sebagian orang, terutama kelompok kita. Menempilkan kekerasan fisik yang tidak baik untuk menjadi tontonan anak kecil, maka dari itu film ini harus ditonton dengan bimbingan orangtua. 2.6 MANFAAT FILM DI TIMUR MATAHARI . 1. Membantu dalam belajar bahasa papua, dengan logat yang unik. 2. Mempelajari dan Mengetahui budaya papua. 3. Belajar menjalin hubungan sosial yang berbeda dengan kita. 4. Mempelajari kbudayaan papua dengan senang hati. 5. Mempererat hubungan dengan semua orang, istri/suami, anak, dan orang tua. 6. Meningkatkan pengetahuan akan senjata jaman dulu. 7. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan berbudaya. 8. Memahami makna kehidupan setelah kematian. 9. Mengenal tempat di papua.BAB 3 PENUTUP 3.1 SIMPULAN 1. Program pemerintah mengenai pemerataan pendidikan seolah menjadi pekerjaan rumah belum tuntas untuk kerjakan di Kawasan Indonesia Timur. Bisa dibayangkan guru yang mengajar di sana sudah 6 bulan tidak mengajar, mau di kemanakan marid-muridnya. 2. Pertikaian tidak akan memberikan solusi, balas dendam akan melahirkan suatu rantai penyakit yang tidak ada habisnya. Memaafkan adalah sifat kesatria dari seorang manusia. 3. Tampilan pemandangan alam Papua yang begitu eksotik. Padang rumputyang terhampar begitu luas. Laksana bentangan permadani hijau. Diselingi pegunungan batuan kars yang membentang satu sama lain. Tempat Mazmur dan Thomas, biasa melepaskan merpati jantan. Di biarkan terbang, untuk mencari sang betina. Ada juga gunung-gunung yang menjulang tinggi. Juga lembah-lembah yang ditumbuhi segala macam pepohonan. 3.2 SARAN Di harapkan untuk lebih memperhatikan pendidikan yang ada di daerah pedalaman, dan lebih memerhatikan pasokan bahan pokok yang seharusnya lebih mudah untuk rakyat pedalaman. Tingkat perekonomian dan pendidikan yang harus lebih ditingkatkan lagi Tambah 2 kalimat!!!! DAPTAR PUSTAKA archive (2013) http://bahasabangsakita.blogspot.co.id/2017-03-20// pengertian-film-menurut-para-ahli.html (2016) http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2017-03-2O// resensi-film-di-timur-matahari-edukatif-komedi-sosial-dan-kritik-untuk-pemerintah-tontonan-wajib-nih_(2014) http://www.kompasiana.com/tarhaditabure/2017-03-20// pesan-dari-film-di-timur-matahari.html (2012) http://www.amirmahmud.com/2017-03-20// di-timur-matahari-2012-dvdrip-480p.html (2013) http://situsimam.blogspot.co.id /2017-03-20// sentilan-dari-film-di-timur-matahari (2015) http://www.kompasiana.com/adiwijaya1924/2017-03-20// LAMPIRIRAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah PPKN (Banyaknya Remaja Yang Lebih Senang Budaya Barat)

Contoh Naskah Pembawa Acara Pormal Perpisahan